Tangga lifter atau sering disebut aerial work platform (AWP) merupakan salah satu alat penting dalam berbagai kegiatan industri, konstruksi, dan perawatan gedung tinggi. Alat ini berfungsi untuk mengangkat pekerja dan peralatan ke ketinggian tertentu dengan aman dan efisien. Jenisnya pun beragam, mulai dari scissor lift, boom lift, articulated lift, hingga vertical mast lift. Namun, seiring pemakaian yang terus-menerus, tangga lifter tidak luput dari berbagai permasalahan teknis maupun operasional. Pemahaman terhadap masalah umum yang sering terjadi serta solusinya sangat penting agar alat ini dapat beroperasi dengan aman, efisien, dan memiliki umur pakai yang panjang.
1. Masalah Hidrolik: Tekanan Turun atau Bocor
Salah satu masalah paling sering ditemui pada tangga lifter adalah penurunan tekanan hidrolik. Sistem hidrolik merupakan jantung dari lifter karena bertugas mengangkat dan menurunkan platform. Ketika tekanan turun, biasanya disebabkan oleh kebocoran oli, segel rusak, atau selang yang retak. Kebocoran ini dapat menyebabkan gerakan lifter menjadi lambat, tersendat, atau bahkan gagal naik.
Solusi:
Langkah pertama adalah memeriksa seluruh sistem hidrolik secara menyeluruh, termasuk selang, fitting, dan sambungan. Jika ditemukan kebocoran, segera ganti komponen yang rusak dengan suku cadang asli. Pastikan juga volume oli hidrolik berada pada level yang direkomendasikan oleh pabrikan, serta gunakan jenis oli yang sesuai spesifikasi. Perawatan berkala setiap 250 jam kerja sangat disarankan untuk mencegah masalah ini.
2. Motor atau Sistem Penggerak Tidak Berfungsi
Tangga lifter umumnya menggunakan motor listrik atau mesin diesel sebagai sumber tenaga. Ketika motor tidak mau hidup, bisa disebabkan oleh baterai lemah, sistem bahan bakar tersumbat, atau starter yang rusak. Pada tipe elektrik, masalah ini sering diakibatkan oleh aki yang sudah menurun kapasitasnya atau kabel terminal yang longgar.
Solusi:
Periksa kondisi baterai dan lakukan pengisian penuh sebelum digunakan. Bersihkan terminal dari karat, dan pastikan tidak ada kabel yang putus. Untuk mesin diesel, cek filter bahan bakar dan pastikan suplai solar tidak tersumbat. Jika tetap tidak menyala, lakukan pemeriksaan sistem starter dan dinamo. Servis rutin pada sistem kelistrikan dan bahan bakar dapat menghindarkan kerusakan serius di kemudian hari.
3. Platform Tidak Stabil atau Miring
Stabilitas merupakan aspek krusial dalam penggunaan tangga lifter. Ketika platform terasa miring atau tidak seimbang, hal ini bisa disebabkan oleh posisi kaki penyangga (outrigger) yang tidak rata, permukaan tanah yang tidak stabil, atau sensor kemiringan yang rusak. Kondisi ini berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja jika tidak segera diatasi.
Solusi:
Sebelum pengoperasian, pastikan permukaan tempat berdirinya lifter rata dan keras. Gunakan alas tambahan atau plate support jika bekerja di tanah lunak. Periksa fungsi sensor kemiringan dan sistem level otomatis. Jika sensor tidak berfungsi dengan benar, segera lakukan kalibrasi ulang atau penggantian. Operator juga harus memastikan bahwa beban di atas platform tidak melebihi kapasitas maksimum yang ditentukan pabrikan.
4. Masalah Kelistrikan dan Kontrol
Pada tangga lifter modern, sistem kontrol elektronik memainkan peran penting. Namun, sering kali operator menghadapi masalah seperti panel kontrol tidak responsif, tombol macet, atau error pada display sistem. Hal ini bisa disebabkan oleh kabel terputus, konektor kendor, atau kerusakan pada modul kontrol utama.
Solusi:
Lakukan pemeriksaan pada setiap kabel dan konektor untuk memastikan tidak ada yang longgar atau terputus. Bersihkan panel kontrol dari debu atau kelembapan yang bisa mengganggu aliran listrik. Apabila kerusakan terdapat pada unit kontrol utama, lebih baik dilakukan penggantian oleh teknisi bersertifikat. Jangan pernah mencoba memperbaiki rangkaian elektronik tanpa pengetahuan yang memadai karena dapat memperparah kerusakan.
5. Tangga Tidak Bisa Naik atau Turun Secara Normal
Masalah lain yang umum ditemui adalah platform tidak bisa naik atau turun. Gejala ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain switch pengaman aktif, katup hidrolik tersumbat, atau sistem sensor yang salah membaca posisi. Dalam kondisi tertentu, lifter bisa berhenti di tengah jalan dan tidak merespons perintah naik maupun turun.
Solusi:
Periksa terlebih dahulu emergency stop switch—pastikan tidak dalam posisi aktif. Setelah itu, lakukan inspeksi pada sistem katup hidrolik untuk memastikan tidak ada kotoran yang menyumbat aliran oli. Bersihkan dan ganti filter hidrolik secara berkala. Jika terdapat error pada sensor posisi, lakukan reset sistem atau kalibrasi ulang sesuai panduan pabrikan.
6. Keausan Komponen Mekanis
Seiring waktu, bantalan (bearing), pin, dan sambungan logam pada lifter akan mengalami keausan akibat gesekan terus-menerus. Jika tidak segera diganti, bisa mengakibatkan suara berisik, gerakan tidak halus, bahkan kegagalan struktural.
Solusi:
Lakukan pelumasan berkala pada semua bagian yang bergerak, minimal seminggu sekali jika lifter digunakan setiap hari. Gunakan grease sesuai spesifikasi pabrikan. Komponen yang sudah aus harus segera diganti untuk mencegah keausan merembet ke bagian lain. Inspeksi mekanis rutin setiap tiga bulan dapat memperpanjang umur alat.
7. Overload atau Beban Berlebih
Penggunaan tangga lifter sering kali tidak memperhatikan kapasitas maksimum. Ketika lifter mengangkat beban melebihi batas, sistem pengaman biasanya akan menghentikan operasi otomatis. Namun, dalam beberapa kasus, beban berlebih bisa merusak struktur mekanis dan silinder hidrolik.
Solusi:
Selalu periksa label kapasitas angkat maksimum (safe working load) sebelum digunakan. Operator harus memahami batas ini dan tidak menambah beban secara berlebihan. Jika sistem overload sudah aktif, kurangi beban hingga di bawah batas aman. Pelatihan operator mengenai keselamatan dan prosedur penggunaan sangat diperlukan agar kesalahan ini tidak terulang.
8. Kerusakan pada Roda atau Ban
Tangga lifter yang berpindah tempat menggunakan roda atau ban sering mengalami kerusakan akibat medan kerja yang kasar. Ban yang bocor, aus, atau pelek bengkok dapat menyebabkan lifter sulit dikendalikan dan membahayakan operator.
Solusi:
Periksa kondisi roda sebelum dan sesudah penggunaan. Pastikan tekanan angin sesuai standar dan tidak ada benda tajam menancap pada ban. Gunakan jenis ban yang sesuai dengan kondisi permukaan kerja—misalnya ban non-marking untuk lantai dalam ruangan dan ban kasar (rough terrain tire) untuk area luar. Ganti roda yang sudah aus sebelum terjadi kerusakan lebih lanjut.
9. Tidak Dilakukannya Pemeriksaan dan Perawatan Berkala
Salah satu penyebab utama berbagai masalah pada tangga lifter adalah kurangnya perawatan preventif. Banyak operator hanya memperbaiki ketika alat sudah rusak, padahal perawatan rutin jauh lebih murah dan aman.
Solusi:
Buat jadwal maintenance teratur meliputi pemeriksaan harian, mingguan, dan bulanan. Catat semua hasil pemeriksaan pada logbook agar mudah dilacak. Pemeriksaan meliputi sistem hidrolik, listrik, kontrol, serta komponen mekanik. Gunakan checklist dari pabrikan agar tidak ada bagian yang terlewat.
10. Kurangnya Pelatihan Operator
Kesalahan manusia juga menjadi faktor besar dalam kerusakan tangga lifter. Operator yang tidak terlatih dapat salah mengoperasikan alat, menyalakan fungsi yang salah, atau mengabaikan sinyal peringatan.
Solusi:
Perusahaan wajib memberikan pelatihan resmi dan sertifikasi bagi setiap operator tangga lifter. Pelatihan mencakup pemahaman teknis alat, prosedur keselamatan, cara penanganan darurat, serta inspeksi sebelum dan sesudah pemakaian. Operator terlatih tidak hanya meningkatkan keselamatan, tetapi juga mengurangi risiko kerusakan alat.
Tangga lifter merupakan alat vital dalam pekerjaan di ketinggian, namun juga berisiko tinggi bila tidak dirawat dengan baik. Berbagai masalah seperti kebocoran hidrolik, kerusakan sistem kontrol, hingga beban berlebih dapat dihindari melalui perawatan rutin, pemeriksaan berkala, dan pelatihan operator yang memadai. Penggunaan suku cadang asli serta pemeliharaan sesuai panduan pabrikan juga berperan penting dalam menjaga performa alat.
Dengan penerapan manajemen perawatan yang baik, tangga lifter dapat bekerja secara efisien, aman, dan memiliki umur operasional yang panjang, sekaligus mengurangi risiko kecelakaan dan kerugian produksi di lapangan.





